MAKNA SIMBOLIK TRADISI PENGOBATAN PEDOLE-DOLE PADA SIKLUS HIDUP MASA ANAK-ANAK DI KELURAHAN WATOLO KECAMATAN MAWASANGKA KABUPATEN BUTON TENGAH
##plugins.themes.bootstrap3.article.main##
##plugins.themes.bootstrap3.article.sidebar##
Abstract
Tujuan penelitian adalah (1) untuk mengetahui bentuk tradisi pengobatan pada siklus hidup masa anak-anak (2) untuk menjelaskan makna simbolik tradisi pengobatan pedole-dole dalam siklus hidup masa anak-anak di Kelurahan Watolo Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi (pengamatan) secara pasif, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling yaitu secara sengaja. Dengan informan penelitian terdiri dari dukun (bhisa), orang tua anak dan tokoh masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses tradisi pengobatan pada siklus hidup masa anak-anak (pedole-dole) melalui proses pelaksanaan tradisi pengobatan pedole-dole terdapat lima tahapan. Pertama, yaitu penyiapan sesajen yakni nasi, umbi-umbian, ikan katamba, pisang, daun sirih, kapur sirih, gambir, pinang, rokok, pisau, dan uang. Tahap kedua, penyiapan tempat pengalas bayi yang akan diobati pedole-dole. Tahap ketiga, persiapan air mandi. Tahap keempat, singku (membuka kunci). Tahap kelima, penutupan dengan menyiapkan makanan yang ada di tala untuk dimakan oleh delapan pembantu bhisa atau kerabat yang tidak melaksanakan tradisi pengobatan pedole-dole, sedangkan setiap simbol memiliki makna khusus sebagai pengharapan terhadap barakatina tanah wolio keberkahan tanah wolio, tergantung pada Tuhan fo tulungi Allah Taala berharap dengan adanya pertolongan Allah SWT.
##plugins.themes.bootstrap3.article.details##
Pedole-dole, Suku Buton, Proses, Makna
Handayani, Sri, dkk. 2014. Topo Tawui dalam Persalinan. 2014. Jakarta: Lembaga Penerbitan Balitbangkes.
Miles, M.B., & Huberman, A.M. 2014. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Saussure, Ferdinand de. 1916. Cours Delinguistique Generale. Paris: Payot (terjemahan bahasa Indonesia oleh R. Hidayat dan H. Kridalaksana).