Manusia dan Lingkungan dalam Cerita Pendek Indonesia serta Relevansinya dengan Pengajaran Sastra
Abstract
Hampir setiap hari media elektronik menampilkkan berita tentang kemiskinan, ketidakadilan, korupsi, suap, dan kerusakan lingkungan di negara kita. Gejala itu menunjukkan sikap masyarakat kita yang egois karena kurang memperhatikan kepedulian lingkungan. Keadaan itu harus diatasi secara terus-menerus agar tidak kembali berulang. Hal itu berarti diperlukan usaha untuk menanamkan semangat kepedulian terhadap peserta didik. Cara itu dapat dilakukan melalui pengajaran sastra yang bertema lingkungan karena pengajaran sastra merupakan pengajaran tentang kehidupan. Karya sastra, seperti cerita pendek, dapat memberi pengaruh terhadap cara berpikir seseorang mengenai kehidupan baik buruk, benar salah, serta mengenai caranya sendiri dan bangsanya. Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan manusia dan lingkungan yang dilukiskan dalam cerita pendek Indonesia serta relevansinya dengan pengajaran sastra. Oleh karena itu, penelitian ini menitikberatkan pada lingkungan. Teori yang digunakan sebagai landasan analisis adalah teori ekokritik sastra. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu memaparkan hubungan manusia dan lingkungan dengan disertai analisis. Sumber data penelitian ini adalah enam cerita pendek karya Karya Hamsad Rangkuti dan Korrie Layun Rampan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan antara manusia dan lingkungan dilukiskan dalam cerita pendek tersebut meliputi hubungan manusia dengan manusia lain, manusia dengan binatang, serta manusia dengan tumbuh-tumbuhan. Hubungan antara manusia dan lingkungan yang dilukiskan tersebut mempunyai relevansi dengan pengajaran sastra, yaitu untuk menumbuhkan kepekaan batin dan sikap kritis sehingga siswa memiliki kebanggaan dan kecintaan terkadap karya sastra dan budaya bangsa.
Kata kunci: manusia, lingkungan, cerita pendek, ekokritik, pengajaran sastra