KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PETANI RUMPUT LAUT DI DESA BUNGIN PERMAI KECAMATAN TINANGGEA KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2000-2019
DOI:
https://doi.org/10.33772/history.v6i2.2399Keywords:
Desa Bungin, Kehidupan Sosial Ekonomi, Petani, Rumput LautAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengidentifikasikan kehidupan sosial ekonomi serta masalah yang dihadapi petani rumput laut di Desa Bungin Permai Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2000-2019. Metode yang digunakan didalam penelitian ini adalah metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan penelitian: 1) Heuristik Sumber, terdiri dari sumber tertulis, sumber keperpustakaan, sumber lisan dan sumber benda. 2) Kritik Sumber, kritik eksternal dan kritik internal 3) Interpretasi sumber, menafsirkan fakta sejarah sebagai sumber subjektif 4) Historiografi, sistematis dan akhir dari penyusunan penelitian sejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehidupan sosial petani rumput laut di Desa Bungin Permai mengalami perubahan dan peningkatan pada setiap tahunnya. Hal tersebut dapat ditinjau dari beberapa aspek, seperti; aspek Pendidikan, petani rumput laut di Desa Bungin Permai pada tahun 2000an masih rendah namun pada tahun 2019 petani rumput laut dengan pendapatan yang lebih mulai muncul kesadaran mengenai arti penting pendidikan bagi anak-anaknya. Kedua, aspek kesehatan masyarakat petani rumput laut di Desa Bungin Permai tahun 2000an untuk menjaga dan mengobati penyakit masih menggunakan cara tradisional, namun pada tahun 2019 mereka mulai beralih pada praktik kesehatan modern.ketiga, aspek interaksi sosial para petani saling mengedukasi cara budidaya rumput laut sehingga terjalin hubungan keakraban satu sama lainnya. Kehidupan ekonomi petani rumput laut di Desa Bungin Permai dapat ditinjau dari beberapa aspek pula, seperti modal pembudidaya rumput laut. Besar kecilnya Modal usaha budidaya rumput laut di tentukan oleh jumlah bentangan tali rumput laut. Pada bagian ini, masalah yang di hadapi petani rumput laut di Desa Bungin Permai adalah harga jual rumput laut yang turun drastis karena monopoli pasar jual beli rumput laut. Selain itu, Upah tenaga kerja karyawan pembibit rumput laut dengan bayaran sebesar Rp. 7.000 pertali juga ikut mempengaruhi. Selain itu, aspek pemasaran hasil panen rumput laut di Desa Bungin Permai dimana pedagang pengumpul menimbang dan transaksi rumput laut di lakukan ditempat juga turut mewarnai kehidupan petani rumput laut.
References
Al Rasyid, Harun. 2010. Teknik Penarikan Sampel dan Penyusunan Skala. Bandung: Universitas Padjadjaran.
Anggadiredja, T. 2007. Rumput Laut. Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta. Anonim.
Feist, Jess dan Feist, Gregory.2010. Teori Kepribadian. Buku 2. Jakarta: Salemba.
Hadiutomo, Kusno. 2012. Mekanisme Pertanian. Bogor: IPB Press.
Lawang, Robert. MZ. 2004. Kapital Sosial: Dalam Perspektif Sosiologik. Jakarta:FISIP UI Press.
Rodjak, Abdul. 2006. “Manajemen Usaha Taniâ€. Bandung : Pustaka Gratuna.
Sartono,.dan Kartodirjo. 1992. Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah.Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Dwi.,P. 2016. Perkembangan Petani Rumput Laut di Desa Watumeeto Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan 1994-2014.Kendari: Skripsi FKIP Universitas Halu Oleo.
Ine, Fausayana. (2019). Peningkatan Margin Kontribusi dan Nilai Tambah Aneka Produk Olahan Rumput Laut di Desa Bungin Permai, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat.
Rasyid, A. 2010. Ekstraksi Natrium Alginat Dari Alga Coklat Sargassum Echinocarphum, Pusat Penelitian Oseanografi- LIPI. Jakarta. Jurnal nasional.