KHAZANAH LEKSIKON TANAMAN PANGAN ETNIK NAGEKEO: KAJIAN EKOLINGUISTIK
Keywords:
leksikon, hiponin, relasi dan makna referensialAbstract
Tulisan ini memaparkan tentang nomenklatur jenis tanaman pertanian. Leksikon jenis tanaman dapat diklasifikasi menjadi tanaman umu dewa’ umur panjang’ dan umu bhoko ‘umur pendek’.. Secara linguistik dapat dikaji dari berbagai leksikon terutama nomenklatur jenis tanaman yang mulai menghilang berdasarkan kategori linguistik. Masalah yang diangkat tentang khazanah leksikon tanaman pangan dan hubungan referensial dengan tanaman pada etnik Nagekeo. Tujuannya mendeskripsikan khazanah leksikon dan hubungan referensial tanaman pangan etnik Nagekeo. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara semantik makna referensial eksternal pada leksikon tersebut hidup dan berkembang di lingkungan masyarakat. Terdapat leksikon tanaman umu dewa ‘umur panjang’ dan tanaman umu bhoko ‘umur pendek’ mencerminkan relasi yang harmonis. Hal ini disebabkan karena hubungan antara bentuk yang berhiponim dengan bentuk yang berhipernim memperlihatkan relasi yang erat. Demikian juga relasi antara bentuk yang hiponim dengan bentuk yang kohiponim. Relasi tanaman pangan baik umur panjang umu dewa ataupun tanaman pangan umur pendek umu bhoko memiliki hubungan referensial pada bentuk atau wujud, kesamaan warna, kesamaan kepemilikkan, kesamaan manfaat, kesamaan rasa, kesamaan cara, kesamaan tempat tumbuh, kesamaan asal, dan kesamaan sifat atau keadaan.
Kata kunci: leksikon, hiponin, relasi dan makna referensial
References
Fill, A., & Muhlhausler, P. (2001). The Ecolinguistics Reader language, Ecologi, and Enviroment. London and New York: Continuum.
Keraf, A. S. (2014). Filsafat Lingkungan Hidup. Yogyakarta: Kanisius.
Neonbasu, G. (2016). Citra Manusia Berbudaya. Jakarta: Antara.
Rahyno, F. X. (2012). Studi Makna. Jakarta: Penaku.
Rahyono, F. X. (2015). Kearifan Budaya dalam Kata. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.
Wahyudi. (2013). Buku Pegangan Hasil Hutan Bukan Kayu. Yogyakarta: Pohon cahaya.
Djajasudarma, T. F. (2012). Semantik 1 Makna Leksikal dan Gramatikal. Bandung: Refika Aditama.
Fill, A., & Muhlhausler, P. (2001). The Ecolinguistics Reader language, Ecologi, and Enviroment. London and New York: Continuum.
Keraf, A. S. (2014). Filsafat Lingkungan Hidup. Yogyakarta: Kanisius.
Neonbasu, G. (2016). Citra Manusia Berbudaya. Jakarta: Antara.
Rahyono, F. X. (2015). Kearifan Budaya dalam Kata. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.
Wahyudi. (2013). Buku Pegangan Hasil Hutan Bukan Kayu. Yogyakarta: Pohon cahaya.