KLASIFIKASI BENTUK-BENTUK WATAWATAANGKE (TEKA-TEKI) PADA MASYARAKAT ETNIS MUNA

Authors

  • Salniwati, S.Pd., M.Hum . Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo
  • Sitti Hermina, SST.Par.,M.Hum , Nurtikawati, S.Sn., M.Hum Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Keywords:

Klasifikasi, Bentuk-bentuk, dan Watawataangke (teka-teki).

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengklasifikasi bentuk-bentuk watawataangke (teka-teki) yang terdapat pada masyarakat etnis Muna. Penelitian ini mengambil lokasi di Kelurahan Napabalano, Kecamatan Napabalano, Kabupaten Muna.

Desain penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan metode deskriptif kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah masyarakat di Kelurahan Napabalano seperti remaja, orang tua, dan tokoh-tokoh adat serta pemerintah setempat. Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dokumen, dan merekam dan menulis. Selanjutnya, analisis data dilakukan dengan mereduksi data, menganalisis data, dan penarikan kesimpulan. 

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bentuk-bentuk watawataangke dapat diklasifikasikan sebagai berikut: watawataangke bertentangan yang terdiri dari kontradiksi yang berlawanan, kontradiksi yang mengurangi, dan  kontradiksi yang menyebabkan; watawataangke berdasarkan sifat hal yang digambarkan di dalam unsur-unsur pelukisannya yang terdiri dari persamaan dengan makhluk hidup, binatang/hewan, beberapa binatang, manusia, beberapa orang, profesi manusia, tanaman/tumbuhan, dan benda; watawataangke pertambahan keterangan pada bentuk dan tindakan; watawataangke  seolah-olah cabul; dan watawataangke pertanyaan yang bersifat teka-teki.

Kata Kunci: Klasifikasi, Bentuk-bentuk, dan Watawataangke (teka-teki).

References

Brunvand, Jan Harold. The Study of American Folklor – An Introduction. New York. W. W. Norton & Co. Inc.

Danandjaja, James. 2002 (cet.VI). Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Jakarta. PT. Pustaka Utama Grafiti.

Dundes, Alan. 1961. “Brown Country Superstition”. Midwest Folklore. XI. Hlm. 25-26.

Fang. Liaw Yock. 2011. Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik. Jakarta. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

George, Robert dan Alan Dundes. 1963. Toward A Structural of the Riddles, “ Journal of American Folklor”. Vol. 76, hlm 111-118.

Taylor, Archer. 1951. English Riddles for Oral Tradition. Barkeley. California. University of California Press.

Yusransyah, Muhammad. 2012. Cipatian, Teka-Teki Lisan Tradisional (Riddles Oral Tradition) Masyarakat Banjar),

http://blogpendidikanbahasa.blogspot.com/2012/08/capatian-teka-teki-lisan-tradisional.html#.UwSgUPty9hA.

Zipke, M. 2008. Teaching Metalinguistic Awareness and Reading Comprehension With Riddles. The Reading Teacher. http://www.readingrockets.org/article/28315

Additional Files

Published

2017-01-07

Issue

Section

Makalah Simposium Internasional Bahasa, Sastra dan Budaya 2016