IDENTIFIKASI MAKAM KUNO PADA BENTENG WABULA DI DESA WABULA, KECAMATAN WABULA, KABUPATEN BUTON

Authors

  • M. Hafiz Sukri Universitas Halu Oleo
  • Asna Wirayanti Universitas Halu Oleo
  • Idul Rahman Universitas Halu Oleo

Keywords:

Identifikasi, Makam kuno, Benteng Wabula

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keanekaragaman makam kuno di situs pemakaman kuno pada Benteng Wabula, Desa Wabula, Kecamatan Wabula, Kabupaten Buton. Penelitian ini juga akan menjelaskan nilai-nilai budaya yang memengaruhi bentuk kuburan. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, yaitu teknik penalaran induktif. Teknik pengumpulan data yang digunakan terdiri dari beberapa tahapan yaitu observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini, kami memanfaatkan analisis morfologi (bentuk) dan analisis teknis (bahan dan teknologi pembuatan) dalam analisis data. Dari hasil survei tersebut, berdasarkan hasil observasi, teridentifikasi ada 202 kuburan. Berdasarkan hasil analisis dan klasifikasi jenis makam, maka terciptalah empat jenis makam yaitu: 1) makam tipe A1 dengan makam dan nisan sebanyak 107 makam; 2) Kuburan tipe A2, dengan Jirat tanpa nisan, total 62 kuburan. 3) Kuburan tipe A3 dengan tugu tanpa nisan, berjumlah 16 kuburan. 4) Kuburan tipe A4 dengan nisan tanpa jirat. Sebanyak 17 makam menggunakan bahan koral, batu kapur, semen, pasir, tegel, telur dan proses pembuatan zirat dengan teknik susun tanpa spesifikasi. Berdasarkan bentuk makam dan sejarahnya, dapat disimpulkan bahwa makam Benteng Wabula merupakan makam pada masa Islam yang masih dipengaruhi oleh tradisi megalitik. Pada situs pemakaman Benteng Wabula terdapat jirat yang terbuat dari koral, batu kapur, semen, pasir, teal dan telur, ada yang belum dibentuk, ada yang diukir, dan ada juga yang berukuran lebih besar dari makam.

References

Ambary, Hasan Muarif. 1991. Makam-Makam Kesultanan Dan Para Wali Penyebar Islam di Pulau Jawa : Aspek-Aspek Arkeologi Indonesia. Jakarta : Puslit Arkenas.

Ambary, Hasan Muarif. 1998. "Menemukan Peradaban: Jejak Arkeologis dan Historis Islam Indonesia". Jakarta: Pusat penelitian Arkeologi Nasional.

Caer, Abdul 2008. Morfologi Bahasa Indonesia.(Pendekatan Peoses). Jakarta :Rineka Cipta

Depdikbud, 1995. Sejarah Kebudayaan Sulawesi. Jakarta: Depdikbud.

Duli, Akin. 2013. “Refleksi Aspek Sosial dan Budaya Pada Situs Megalitik Onto di Bantaeng†dalam Kebudayaan Megalitik Di Sulawesi Selatan: Awal Peradaban Dan Peranannya Dalam Pembangunan Karakter Dan Jati Diri Bangsa (Ed. Akin Duli). Makassar: FIB Unhas.

Handoko, Wuri. 2014. Tradisi Nisan Menhir pada Makam Kuno Raja Raja di WilayahKerajaan Hindu. Kapata Arkeologi.

Latifundia, Effie. 2015. Jejak Budaya pada Nisan Kuna Islam di Kuningan. Jurnal Buletin Al-Turas,

Marlyn. 2006. Tradisi penguburan prasejarah di desaAborupulauharuku, Maluku Tengah.

Priyatno, A. A. 2013. Kontekstualisasi Situs-Situs Megalitik Di Pegunungan. Skripsi Fakultas Ilmu Budaya Gadjah Mada: Bandung.

Schoorl, Pim. 2003. Masyarakat, Sejarah dan Budaya Buton. Cet. I Nederland: Djambatan.

Shadra. Sindara. 2018. Tinggalan-Tinggalan Arkeologi Di Situs Benteng Kota Wuna Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna, Skripsi Program Studi Arkeologi Universitas Halu Oleo.

Sindara, Sitti Har dianti. 2018. Tinggalan-Tinggalan Arkeologi Di Situs Benteng Kota Wuna Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna, Skripsi Program Studi Arkeologi Universitas Halu Oleo.

Sukendar, H. dkk. 1999. Metode Penelitian Arkeologi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Sulaiman, Abdul Rauf . 1997. Tradisi Megalitik Makam Islam di Jenneponto Sulawesi Selatan. Tesis Program Studi Arkeologi Pascasarjana Universitas Indonesia.

Suprianto, Dkk.2009. Sejarah Kebudayaan Islam Sulawesi Tenggara. Kendari. :Shadra.

Wulandari, F. 2019. Analisis Bentuk dan Ragam Hias Pada Makam Raja Tanete Di Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan. Tidak terbit.

Yondri, Lutfi. 2012. Budaya Obsidian Di Tepian Danau Bandung Purba. Purbawidya

Additional Files

Published

2024-04-02