TRADISI ANTAMA BALLA PADA SUKU BUGIS MAKASSAR DI KECAMATAN BAROMBONG KABUPATEN GOWA

Authors

  • Suci Ayu Anggraeni alumni jurusan Tradisi Lisan
  • La Niampe Dosen Pada Jurusan Tradisi Lisan, FIB, UHO
  • La Niampe Dosen Pada Jurusan Tradisi Lisan, FIB, UHO
  • Sitti Hermina Dosen Pada Jurusan Tradisi Lisan, FIB, UHO

DOI:

https://doi.org/10.33772/lisani.v1i2.766

Keywords:

Makna Simbolik, Tradisi Antama Balla

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan tradisi antama balla dan dapat mendeskripsikan makna simbolik yang terkandung dalam tradisi antama balla.Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa. Penentuan informan menggunakan purposive sampling. Cara pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan secara langsung pada saat tradisi antama balla dilakukan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif melalui tiga alur yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa tahapan pada proses pelaksanaan tradisi antama balla, tahapan yang pertama, tahap awal yaitu accini allo (pemilihan hari yang baik) berdasarkan bulan-bulan yang telah dipilih oleh panrita balla, buritta (mengundang sanak keluarga), menyiapkan alat dan bahan yang terdiri dari kain putih dan baki sedangkan bahannya yaitu jajjakkang dan pasa’bi. Tahapan yang kedua, pelaksanaan appasili balla (mensucikan rumah) yang dilakukan oleh panrita balla yang mendoakan dan mensucikan rumah dengan tujuan mengusir roh halus, dilanjutkan dengan akkaliling balla (berkeliling rumahsetelah itu acaranganre-nganre (makan bersama), tahapan ketiga tahap akhir yaitu barazanjimerupakan puji-pujian terhadap Allah SWT dan Nabi
Muhammad SAW. Makna pada setiap prosesi tradisi antama balla adalah sebagai bentuk rasa syukur terhadap
Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW karena tuan rumah mengharapkan kebaikan, keberkahan, kesehatan, rezeki,
agar dapat menjadi perantara untuk tujuan yang mereka inginkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semua prosesi
tradisi antama balla yang dilakukan oleh panrita balla pada setiap prosesnya mengandung makna agar mendapatkan
pertolongan dan terhindar dari hal-hal yang negatif, yang tidak baik untuk keluarga yang akan menempati rumah
baru tersebut.
Kata

References

Aswad, Fajar. 2016. TradisiMenre Bola Pada Masyarakat Bugis.Skripsi Universitas Halu Oleo Kendari.

Miles, M.B., dan Huberman, A.M. 2014. Analisis Data KualitatifBuku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: UI-Press.

Downloads

Published

2018-12-06

Issue

Section

Volume 1 Nomor 2, Juli-Desember 2018

How to Cite

TRADISI ANTAMA BALLA PADA SUKU BUGIS MAKASSAR DI KECAMATAN BAROMBONG KABUPATEN GOWA. (2018). LISANI: Jurnal Kelisanan, Sastra, Dan Budaya, 1(2), 80-86. https://doi.org/10.33772/lisani.v1i2.766

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >> 

Similar Articles

1-10 of 122

You may also start an advanced similarity search for this article.