
KABANTI: Jurnal Kerabat Antropologi, merupakan ruang bagi mahasiswa Strata 1 (S1) Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Halu Oleo (UHO) yang dikelola oleh Kerabat Antropologi FIB UHO sendiri. Kabanti adalah jurnal ilmiah antropologi yang mengajak kerabat antropologi untuk berpartisipasi menulis artikel ilmiah yang berkaitan dengan kajian-kajian antropologi dan etnografi.
Kabanti diterbitkan dua kali setahun pada bulan Januari dan Juli. Nama Kabanti (Buton) atau Kabhanti (Muna), diambil dari tradisi berucap pantun dalam kedua suku tersebut. Kabanti membawa nilai-nilai moral, nilai-nilai keagamaan, petunjuk kehidupan atau petuah, sindiran, percintaan, serta nilai-nilai budaya dan adat istiadat. Tradisi Kabanti, yang bertujuan memperkokoh nilai dan norma dalam masyarakat, saat ini mendekati kepunahan.
QUICK LINKS
Volume 4, Nomor 1, Januari - Juni 2020
BENTUK DAN FAKTOR BERTAHANNYA SOLIDARITAS KEKERABATAN SUKU JAWA DI DESA TRIDANA MULYA KECAMATAN LANDONO
PATRON-CLIEN PADA PENYULINGAN NILAM DI DESA AWALO KECAMATAN BENU KABUPATEN KONAWE SELATAN
ETOS KERJA ORANG JAWA DALAM MENGELOLA USAHA WARUNG MAKAN DI KOTA KENDARI
TRADISI POHAMBA-HAMBA DALAM MEMBUKA LAHAN PERTANIAN PADA MASYARAKAT KALEDUPA KABUPATEN WAKATOBI.
KABOLOSI : NENEK PENJAGA MAKAM DESA BARUTA KECAMATAN SANGIA WAMBULU KABUPATEN BUTON TENGAH
PENGETAHUAN MASYARAKAT BUNGKU TENTANG TANAMAN OBAT DI DESA KOLONO KECAMATAN BUNGKU TIMUR KABUPATEN MOROWALI SULAWESI TENGAH
MAHASISWA DAN WARUNG KOPI
Additional Content
KABANTI: Jurnal Kerabat Antropologi, merupakan ruang bagi mahasiswa Strata 1 (S1) Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Halu Oleo (UHO) yang dikelola oleh Kerabat Antropologi FIB UHO sendiri. Kabanti adalah jurnal ilmiah antropologi yang mengajak kerabat antropologi untuk berpartisipasi menulis artikel ilmiah yang berkaitan dengan kajian-kajian antropologi dan etnografi.
Kabanti diterbitkan dua kali setahun pada bulan Januari dan Juli. Nama Kabanti (Buton) atau Kabhanti (Muna), diambil dari tradisi berucap pantun dalam kedua suku tersebut. Kabanti membawa nilai-nilai moral, nilai-nilai keagamaan, petunjuk kehidupan atau petuah, sindiran, percintaan, serta nilai-nilai budaya dan adat istiadat. Tradisi Kabanti, yang bertujuan memperkokoh nilai dan norma dalam masyarakat, saat ini mendekati kepunahan.