PENGOBATAN TRADISIONAL KAPUNTORI DI DESA LABONE KECAMATAN LASALEPA KABUPATEN MUNA
Keywords:
Tradisi, Muna, Kapuntori, Bentuk, FungsiAbstract
Kapuntori adalah suatu metode alternatif yang dipercaya oleh masyarakat Muna sebagai pengobatan untuk mencapai hajat seseorang . Pengobatan ini menyebar di kalangan Masyarakat Muna melalui proses pewarisan turun temurun oleh para leluhur. Adapun tujuN pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana bentuk dan fungsi pengobatan tradisional tradisional Kapuntori pada masyarakat Muna di Desa Labone Kecamatan Lasalepa. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pengumpulan melalui observasi dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan cara mendengarkan hasil wawancara, menulis transkrip wawancara, memilah data, dan mencari relasi antar fungsi berdasarkan teori fungsionalisme yang dikemukakan oleh Malinowski. Bentuk
pengobatan tradisonal Kapuntori yang dilakukan oleh Bhisa di Desa Labone Kecamatan Lasalepa mempunyai bentuk tertentu seperti penggunaan media air yang berfungsi mendinginkan dan mudah diserap oleh tubuh serta dipercaya dapat masuk kesela-sela kulit maupun tulang yang ada dalam tubuh. Dengan demikian, doa yang ditiupkan ke dalam air bisa langsung diserap oleh tubuh sehingga cepat membawa kesembuhan. Pengobatan ini juga menggunakan beberapa daun tumbuhan herbal yaitu Karuku. Pengobatan Kapuntori memiliki fungsi sugesti yang bermaksud memberi pengaruh atau pandangan dari satu pihak (dukun) ke pada pihak lain (pasien), akibatnya pihak yang dipengaruhi akan tergerak mengikuti pengaruh atau pandangan tersebut dan menerimanya secara langsung baik secara sadar maupun secara tidak sadar. Pengobatan ini juga bermaksud mengharapkan kesembuhan dari Allah SWT melalui perantara orang yang dapat menyembuhkan penyakit (Bhisa).
References
Aderlaepe. 2017. Sejarah dan Kebudayaan Muna. Jakarta: Penerbit Daulat Press
Ahyar F., F. 2017. Mantra dukun beranak dalam persalinan tradisional masyarakat Bugis di Kabupaten Bulukumba: Kajian antropolinguistik. Tesis. Universitas Hasanuddin, Makassar.
Danandjaja, J. 2002. Folklor Indonesia: ilmu gosip, dongeng, dan lain lain. Cetakan ke – VI. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Muchtar, Heri Jauhari. 2008. Fikih Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Notoatmodjo S. 2007.Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, (Jakarta:Penerbit Rineka Cipta.
Sianipar, Dkk. 2006.Dukun, Mantra, dan Kepercayaan Masyarakat. Grafikatama Jaya. Makassar.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&K). Cetakan ke-10.Bandung; Alfabeta.
Togobu, D.M. 2018. Gambaran perilaku masyarakat adat Karampuang dalam mencari pengobatan dukun (ma’sanro). J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4 (1) 16-32.
Zulfa, V. 2016. Penyebab masyarakat memilih melakukan pengobatan ke dukun (studi kasus di Kenegerian Batubasa, Jorong, Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar). STKIP PGRI Sumatera Barat.