SEJARAH KERAJINAN TENUN DI KELURAHAN TOLANDONA KECAMATAN SANGIA WAMBULU KABUPATEN BUTON TENGAH : 1957-2019
##plugins.themes.bootstrap3.article.main##
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan (1) Awal munculnya Kerajinan Tenun di Masyarakat Tolandona Kecamatan Sangia Wambulu Kabupaten Buton Tengah, (2) Proses Pembuatan Kain Tenun di Masyarakat Tolandona Kecamatan Sangia Wambulu Kabupaten Buton Tengah, (3) Bentuk Motif Kain Tenun Tradisional di Kelurahan Tolandona. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang dikemukakan oleh Kuntowijoyo (2013) yang terdiri dari lima tahapan yaitu: (a) pemilihan Topik, (b) Heuristik Sumber, (c) Verifikasi Sumber, (d) Interpretasi Sumber, (e) Historiografi. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Awal mula munculnya kerajinan tenun di Masyarakat Tolandona diperkirakan pada abad ke-14. Pada masa itu masyarakat Buton menggunakan proses pembayaran dengan mengunakan kampua, jenis tenun yang menjadi mata uang pada saat itu. (2) Pembuatan kain tenun di Masyarakat Tolandona terdiri atas proses panguri dan proses menenun. (a) Bahan dan alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan sarung yaitu benang biasa, benang masturi, dan benang sutra sedangkan alat-alatnya yaitu dopina tanua, tapua, kakuti, talikundo, balida, liwou, katamburi, dan jangka (b) Proses Panguri yaitu proses pembentangan benang biasa, benang masturi dan benang sutra dengan menggunakan seperangkat alat tradisional yang disebut dengan papa. (c) Proses menenun yaitu proses pembuatan motif ragam hias seperti boka dan botu dibentuk. (3) Bentuk motif kain tenun Tradisional di Kelurahan Tolandona yaitu terinspirasi dari flora pada organ daun seperti bhacana dan organ buah dari biji seperti palola, delima manguru.