PENYERAPAN BAHASA BAJO OLEH SUKU BUGIS DI DESA RUMBA-RUMBA KECAMATAN KOLONO TIMUR KABUPATEN KONAWE SELATAN : 1987-2018
Keywords:
Kebudayaan, Perubahan Kebudayaan, Bahasa Bajo, Suku BugisAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan: 1) Proses kedatangan suku Bugis di Desa Rumba-Rumba. 2) Latar belakang suku Bugis di Desa Rumba-Rumba menggunakan Bahasa Bajo sebagai bahasa sehari-sehari. 3) Proses perubahan penggunaan bahasa Bajo oleh masyarakat Bugis di Desa Rumba-Rumba. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan melalui lima tahapan kerja sebagai berikut (1) Pemilihan topik, (2) Pengumpulan sumber, (3) Kritik sumber, (4) Interpretasi Sumber, (5) Historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Kedatangan suku Bugis pada awalnya bersamaan dengan suku Bajo yaitu pada tahun 1932. (2) Ada beberapa hal yang melatarbelakangi suku Bugis menggunakan bahasa Bajo sebagai bahasa sehari-hari yaitu: Pertama, bahasa Bajo sebagai bahasa pengantar, kedua, bentuk adaptasi suku Bugis terhadap penduduk asli, ketiga, sebagai strategi menguasai suatu wilayah. (3) Proses perubahan penggunaan bahasa Bajo oleh suku Bugis di Desa Rumba-Rumba dibagi menjadi tiga periode yaitu tahun 1987-1998, tahun 1998-2008 dan tahun 2008-2018. Pada periode 1987-1997 masyarakat Bugis belum terpengaruh akan penggunaan bahasa Bajo. Pada periode 1997-2007, suku Bugis telah menjalin hubungan sosial yang baik dengan masyarakat setempat, sehingga pada periode ini suku Bugis telah memahami arti dari bahasa Bajo walaupun belum dapat melafalkan atau menggunakan Bahasa Bajo, sedangkan periode 1997-2018, suku Bugis telah dapat menggunakan bahasa Bajo.
References
Alex H. Rumondor, dkk. 1995. Komunikasi Antar Budaya. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka
Beni Ahmad Saebani. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Pustaka Setia
Fahmi, Irham. 2013. Perilaku Organisasi. Teori, Aplikasi, dan Kasus. Bandung : Rineka Cipta
Hamid, Abd Rahman. 2015. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta : Penerbit Ombak
Hasriani, 2002. Adaptasi Sosial Masyarakat Bugis dengan Penduduk Setempat di Desa Anaiwoi Kecamatan Watubangga Kabupaten Kolaka. Skripsi FKIP Unhalu
Hugiono, P.K. Poerwantana. 1992. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta : Rineka Cipta
Koentjaraningrat. 2015. Pengatar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta
_________1996. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rinekacipta.
Kuntowijoyo.2013. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta : Tiara Wacana
Lerissa, R.Z. 1996. Metode Penelitian Sejarah. Makalah disampaikan Dalam Bimbingan Teknik Dalam Kesejarahan. Cisaru Bogor Juni 21-22
Patji, Abdul Rahman. “Makassar Nama Kolektif : Masyarakat Migran Sulawesi Selatan di Alor Kecil, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur” dalam Jurnal Masyarakat dan Budaya, volume 11 No. 2, 2009.
Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada
_________2013. Sosiologi Suatu Pengantar (edisi revisi).Jakarta : Rajawali
Soelaeman. 1995. Ilmu Budaya Dasar. Bandung. PT Ersesco
Sudirman. 2000. Tinjauan Sejarah Migrasi Suku Mornene Ke Watubangga Kec. Watubangga Kab. Kolaka 1979-1983. Skripsi FKIP Unhalu
Suparlan, Parsudi. Hubungan antar Sukubangsa. Jakarta. KIK Press, 2004
Syamsuddin, A.R. 1986. Sanggar Bahasa Indonesia. Jakarta : Universitas Terbuka Jakarta
Tobing, Ph.O.L. Hukum Pelayaran dan Perdagangan Amanna Gappa. Makassar, 1961.
Tongalu, Asrianti. 2012. Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Petani Transmigran di Kecamatan Landono Kabupaten Konawe Selatan. Skripsi, FKIP Unhalu.
Walija. 1996. Bahasa Indonesia dalam Perbincangan. Jakarta : IKIP Muhammadiyah Jakarta Press.
Waluya, Bagja. 2009. Sosiologi 1 : Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah. Jakarta
William A Havilland, 2004. Antropologi Edisi Keempat (Alih Bahasa R.G Soekandijo). Jakarta : Erlangga