SOSIALISASI PELESTARIAN DAN TOPOGRAFI BAHASA TOLAKI DI DESA PUASANA KECAMATAN MORAMO UTARA KABUPATEN KONAWE SELATAN

Authors

  • La Ino Universitas Halu Oleo
  • La Janu Universitas Halu Oleo
  • Samsul Samsul Universitas Halu Oleo
  • Nirmalasari Nirmalasari Universitas Halu Oleo
  • Sahur Saerudin Universitas Halu Oleo
  • Nurjannah Nurjannah Universitas Halu Oleo

DOI:

https://doi.org/10.33772/dw3zs560

Keywords:

Bahasa daerah, pelestarian, Kecamatan Moramo Utara, KKN tematik .

Abstract

Jumlah  bahasa  daerah  yang  ada  di  Indonesia  dari  tahun  ke  tahun  terus  mengalami kemerosotan. Puluhan bahasa daerah terancam punah karena tidak ada lagi penutur yang memakai bahasa tersebut. Kemajuan informasi dan gempuran bahasa asing menjadi salah satu penyebab bahasa daerah tidak lagi mampu bertahan. Pelestarian bahasa dengan cara mempertahankan bahasa daerah atau bahasa ibu (mother tongue) perlu disosialisasikan kepada  masyarakat  khususnya  generasi  muda  sebagai  generasi  penerus.  Kegiatan  ini merupakan  salah  satu  solusi  yang  dapat  dilakukan  untuk  mendorong  masyarakat  agar lebih  peduli  terhadap  bahasa  daerah.  Selain  itu  kegiatan  ini  dapat  memotivasi  domain keluarga sebagai basis utama pemertahanan bahasa daerah untuk mewariskan bahasa ke generasi berikutnya. Bahasa-bahasa daerah yang ada di Indonesia memiliki ciri dan karakteristik yang berbeda antara satu bahasa dengan bahasa yang lain. Keunikan bahasa setiap daerah menandakan identitas daerah tertentu, sehingga penting untuk dilakukan suatu kajian yang dapat dengan jelas menunjukkan keunikan tersebut. Hal itu perlu menjadi perhatian utama, karena kebanyakan dalam menyebut bahasa yang satu dengan yang lain merupakan bahasa yang berbeda atau hanya perbedaan variasi, belumlah jelas. Masing-masing daerah tidak ingin bahasanya disama-samakan dengan bahasa di daerah yang lain (S, Susiati, 2019). Kekayaan luar biasa yang tanpa kita sadari perlahan lenyap dan punah di negeri ini. Yaitu bahasa daerah. Bahasa daerah adalah kekayaan terakhir sebuah bangsa sebagai bukti adanya peradaban, seni dan budaya bahkan eksistensi bangsa itu sendiri yang diwariskan baik secara lisan maupun tulisan. Kondisi terancamnya bahasa daerah mendorong Badan Unesco PBB menetapkan tanggal 21 Februari sebagai hari bahasa daerah internasional. Menurut data Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan PBB (Unesco: United Nations Education, Social and Culture Organization) pada 2014 menyebutkan bahwa sebanyak 3000 dari 6000 bahasa di dunia hampir punah, sebagian besar milik etnis minoritas (Republika, 24/9/14). Menurut Direktur Unesco Sheldon Shaefffer bahwa 96 persen dari bahasa yang hampir punah (3000 bahasa) itu hanya digunakan oleh 4 persen populasi dunia. Lebih parahnya menurut data dari Ethnologue Languages of the World melaporkan bahwa untuk kawasan Asia Tenggara terdapat 527 bahasa terancam hampir punah. Sedangkan di Indonesia menurut hasil penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bahwa dari 746 bahasa daerah yang ada di tanah air sebanyak 169 bahasa terancam punah dengan kondisi jumlah penutur di bawah 500 orang, sudah tua-tua serta tidak ada generasi muda pengganti dan berada di lokasi terpencil.

Kata Kunci: Bahasa daerah, pelestarian, Kecamatan Moramo Utara, KKN tematik .

References

Crystal, David. 2000. Language Death. United Kingdom: Cambridge University Press.Kompas. 2 Maret 2022. 10 Negara dengan Bahasa Daerah Terbanyak. Diakses online 10 Maret 2022 pada laman https://www.kompas.com/tren/read/2022/03/02/080000665/10-negara-dengan-bahasa-daerah-terbanyak-papua-nugini-no-1-indonesia-no-2?page=all

Komalasari, I, Rusdiana, I. 2017. Upaya Pemertahanan Bahasa. 2nd NEDS Proceedings.

Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Laeli, Zumalal. 2019. Kepunahan Bahasa Duano di Kota Kuala Tungkal. Mlangun Jurnal Ilmiah Kebahasaan & Kesastraan Volume 16-2.

Sahril. (2018). Pergeseran Bahasa Daerah pada Anak-Anak di Kuala TanjungSumatera Utara, Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 7 (2), 210—228 . doi:https://doi.org/10.26499/rnh.v7i2.571

SIL International, Indonesia Branch. 2001. Languages of Indonesia. Jakarta: SIL International, Indonesia Branch.

Suyanto, Bagong dan Sutinah. 2015. Metode Penelitian Sosial (Berbagai Pendekatan Alternatif).Yogyakarta: Kencana Prenada.

Thompson, John B. 2014. Analisis Ideologi Dunia (Ktitik Wacana Ideologi-Ideologi Dunia) (Terj, Yakin, dkk). Yogyakarta: IRCiSoD.

Tondo, Fanny Henry. 2009. Kepunahan Bahasa-Bahasa Daerah: Faktor Penyebab dan Implikasi Etnolinguistis. Jurnal Masyarakat & Budaya, volume 11-2. DOI: https://doi.org/10.14203/jmb.v11i2.245

Yuliana. 2020. Corona Virus Desease Icovid 19): Sebuah Tinjauan Literatur. Wellness and Healthy Magazine: Vol. 2 No. 1 Februari 2020.

Downloads

Published

2023-12-20

How to Cite

SOSIALISASI PELESTARIAN DAN TOPOGRAFI BAHASA TOLAKI DI DESA PUASANA KECAMATAN MORAMO UTARA KABUPATEN KONAWE SELATAN. (2023). Harmoni: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 107-114. https://doi.org/10.33772/dw3zs560

Similar Articles

1-10 of 16

You may also start an advanced similarity search for this article.