RITUAL PITON-PITON PADA ETNIK JAWA DI DESA LABUKOLO KECAMATAN TIWORO TENGAH KABUPATEN MUNA BARAT

Authors

  • retno gemilang Jurusan Tradisi Lisa, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo
  • Syahrun Syahrun Jurusan Arkeologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo
  • Nurtikawati Nurtikawati Jurusan Tradisi Lisan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

DOI:

https://doi.org/10.33772/lisani.v4i2.1326

Keywords:

ritual, piton-piton, makna

Abstract

Ritual Piton-piton merupakan ritual yang dilaksanakan oleh etnik Jawa khususnya di Desa Labukolo ketika ada anak bayi yang berusia tujuh bulan diadakan ritual menginjakan kaki ke tanah, ritual menginjakkan kaki ke tanah merupakan  suatu ritual dimana manusia wajib bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena diberikan kehidupan yang lebih baik .

Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan ritual ritual Piton-Piton pada etnik Jawa di Desa Labukolo Kecamatan Tiworo Tengah Kabupaten Muna Barat (2) untuk menganalisis makna yang terkandung dalam ritual Piton-Piton pada etnik Jawa di Desa Labukolo Kecamatan Tiworo Tengah Kabupaten Muna Barat.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik obsevasi (pengamatan), wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan teknik proposive sampling data yang dianalisis mengunakan teknik sebagai berikut: reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan.

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ritual Piton-Piton  dilaksanakan atas beberapa tahap yakni: tahap persiapan bahan: jadah dua warna, kurungan, air dan bunga, pakaian. Tahap pelaksanaa yaitu: menginjakkan kaki bayi ke jadah, dikurungi bayi, memandikan bayi menggunakan air dan bunga, dan ganti baju. Makna dari setiap tahap pelaksaan yaitu: makna dari menginjkkan kaki di Jadah agari anak dapat mengatasi kesulitan  dan orang tua berharap semoga anak tersebut kelak dapat mengatasi kesulitan hidup, makna dari dikurunggi yaitu: agar bayi dapat menyesuaikan diri ke dalam masyarakat luas, makna dimandikan yaitu: agar selalu dalam lindungan Allah sarta dapat mengharumkan busana bisa melihat derajat orang tersebut serta dengan pakaian manusia dapat diketahui berbudaya dan asal mereka darimana walaupun demikian seoerang manusia akan tetap saling kergantungan satu sama lain.

References

Ahmadi, D. (2008). Interaksi Simbolik: Suatu Pengantar. Terakreditasi Dirjen DIkti.
Deddy Mulyana, M. (2001) Metode Penelitian Kualitatif, Bandung. Pt. Remaja Roselakarya
Hadirman. (2016). Tradisi Katoba Sebagai Media Komunikasi Tradisional &alam Masyarakat Muna. Manado: Jurnal Komunikasi &an Openi Publik vol.20
Hubermn & M B Miles. (1984). Analisis Data Kualitatif.Jakarta: Universitas Indonesia
Koetjaraningrat. (2008). Metode Penelitian Masyarakat . Jakarta: PT.Gramedia Jakarta.
I Nyoman Kutha Ratna. (2010). Metode Penelitian Kajian Budaya Ilmu-Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta Pustaka Belajar.
Koetjaranigrat.(1987) Ritus Peralihan Hidup.Bandung.PT.Gramedia
Munawar.(2020). Tradisi Kafofindo No Wite Pada Etnik Muna Desa Walelei Kecamatan Barangka Kabupaten Muna Barat. Fib. Uho.
Nugraha,D. (2011) Nilai-nilai Kearifan Lokal Pada Tradisi Buang Jong.Naskah Diskusi Pada Masa Kuliah Kearifan Lokal. Fakultas Filsafat UGM.
Robowardhani k. (2016). Prosesi Upacara Tedhak Siten Anak Usia 7 Bulan Dalam Tadisi Adat Jawa. Publikasi Ilmiah.
iyanto, B (1996), Dasar-Dasar Ilmu Pembelajaran Perusahaan. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta
Satori, (2011). Metode Penelitian Kualitatif .Bandung:Alfabeta
Sukatma, M. (2009). Butir-Butir Tradisi Lisan Indonesia. Yogyakarta: Laksbang PRESSindo Yogyakarta.
Sujati Ria. (2019). Simbolisme Pada Tradisi Tedhak Siten (Turun Tanah) Di Desa Bandar LOr Kota Kediri. Kediri Universitas Nusantara PGRI Kediri.
Sobur.(2013). Semiotika Komunikasi.Bandung: Remaja Rosdakarya.
Spradley. (1997). Metode Etnografi. Yogjakarta: PT Tiara Wacana.
Wido,M. S. (2017).Jaran Kepang &alam Tinjauan Interaksi Sosial Pada Upacara Ritual Bersih Desa. Bahasa Dan Seni.

Downloads

Published

2021-08-23

Issue

Section

Volume 4 Nomor 2, Juli-Desember 2021

How to Cite

RITUAL PITON-PITON PADA ETNIK JAWA DI DESA LABUKOLO KECAMATAN TIWORO TENGAH KABUPATEN MUNA BARAT. (2021). LISANI: Jurnal Kelisanan, Sastra, Dan Budaya, 4(2), 95-100. https://doi.org/10.33772/lisani.v4i2.1326

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >> 

Similar Articles

1-10 of 73

You may also start an advanced similarity search for this article.