Identifikasi Gambar Cadas di Situs Gua Liang Kobori Kabupaten Muna

Authors

  • Muhammad Rasyidu Universitas Halu Oleo
  • Syahrun Syahrun Universitas Halu Oleo
  • sandy suseno

DOI:

https://doi.org/10.33772/sangia.v4i2.1082

Keywords:

Rock Art, Liang Kabori, Prehistory

Abstract

Muna merupakan wilayah yang banyak tersebar peninggalan arkeologi berupa gua. Gua Liang Kabori merupakan salah satu situs gambar cadas yang terdapat di kabupaten tersebut. Gua Liang Kabori terletak di Desa Liang Kabori, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna. Gua Liang Kobori memiliki variasi gambar cadas yang berbeda dengan situs lain di wilayah Sulawesi Tenggara. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian disitus tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan variasi gambar cadas pada Situs Gua Liang Kabori. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah pengumpulan data lapangan berupa perekaman gambar dengan cara reproduksi gambar dengan skala 1:1. Selain itu, pengelompokkan gambar menggunakan klasifikasi dan deskriptif untuk  mengetahui keragaman bentuk gambar cadas pada situs Gua Liang Kabori. Dari penelitian yang dilakukan penulis, diketahui bahwa terdapat 186 motif gambar yang tersebar pada 46 panil. Gambar-gambar tersebut memiliki bentuk yang bervariasi baik dari segi motif maupun cara penggambarannya. Adapun variasi gambar tersebut terdiri dari motif figuratif; manusia, binatang dan tumbuhan. Sedangkan motif non figuratif terbagi dua yaitu geometris dan abstrak.

References

Aksa, Laode Muhammad. 1991. Lukisan Dinding di Gua Metanduno dan Gua Kobori di Pulau Muna Sulawesi Tenggara. Skripsi: Universitas Hasanuddin. Tidak Terbit

Alamsyah, Nico. 2013. Bentuk dan Letak Motif Kuda pada Gua Metanduno, Pulau Muna Sulawesi Tenggara. Skripsi: Universitas Indonesia. Tidak Terbit.

Arifin, Karina and Philipe Delanghe. 2004. Rock Art In West Papua. Italy:Unesco

Arifin, Karina. 1992. “Lukisan Batu Karang di Indonesia Suatu Evaluasi Hasil Penelitian.” Depok: Lembaga Penelitian Universitas.

Aubert, M. A review of rock art dating in the Kimberley, Western Australia. J. Arch. Sci. 39, 573−577 (2014).

Bernadeta, AKW. (2010). "Sistem Penguburan di Gua dan Ceruk di Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara", dalam WalennaE, 12 (2), him. 119-132.

Davison, G. dan C Mc Conville. 1991. A Heritage Handbook. St. Leonard, NSW: Allen & Unwin. Deetz, James. 1967. Invitation to Archaeology. New York: Natural History Press

Harkatiningsih, dkk. 2000. Metode Arkeologi. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional.

Heekeren, H. R. Van. 1972. “The Stone Age of Indinesia”, Verhandelingen van Het Koninklijk Instutuut voor Taal-Land-en Volkenkunde. No. 61. The Hague-Martinus Nijhoff. 2nd . Revised.

Indah Asikin Nurani. 2008. “Pemanfaatan Gua pada Kehidupan Manusia Prasejarah di JawaTimur” .

PIA X Yogyakarta. Jakarta : Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia, p.154-166.

Joordens, Josephine C A, et al. 2015. “Homo Erectus at Trinil on Java Used Shells for Tool Production and Engraving.” Nature 518 (7538). Nature Publishing Group, a division of Macmillan Publishers Limited. All Rights Reserved.: 228–31. http://dx.doi.org/10.1038/nature13962.

Joordens, J . C A., D Ericco, F., Wsselingh, . P., Munro, S., Vos, J.de,Wallinga, J., Roebroeks, W. (2014). “Homo Erectus at Trinil on Java Used Shells for Tol Production and Engraving” . Nature,518, 228-231. http:--doy.og/10.1038/nature13962.

Koentjaraningrat. 2004. Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama.

Kosasih, E.A. 1986“Studi Komparatif tentang Lukian-Lukisan Gua Prasejarah di Kawasan AsiaTenggara (Indonesia, Thailand, dan Pilipina)”,PIA IV (jilid Iib). Jakarta: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia, hlm. 377-394.

Kosasih, E.A. dan Prasetyo, Bagyo 1995“Survei gua-gua di Pegunungan Muller Kabupaten Kutai,

Prop. Kalimantan Timur”. Laporan Penelitian Arkeologi. Banjarmasin: Balai Arkeologi Banjarmasin.

-----------------. 1986. “Seni Lukis Gua di Indonesia Dalam Kaitan Dengan Penyelamatan Lingkungannya”. Makalah Dalam EIIPA,Ujung Pandang.
Kosasih, E.A. 1987 “Lukisan gua Prasejarah: Bentangan tema dan wilayahnya”, DIA II. Jakarta: 16-33.

----------------. 1989 “Sumbangan data seni lukis bagi perkembangan arkeologi di kawasan Asia Tenggara (Suatu studi analisis persebaran)”, PIA V . Jakarta: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia, hlm. 29 53.

----------------. 1995 Lukisan gua di Sulawesi Bagian Selatan: Refleksi Kehidupan Masyarakat Pendukungnya. Tesis program studi arkeologi program pascasarjana Universitas Indonesia.

Mundarjito. 1986. “Metode induktif-Deduktif dalamPenelitian Arkeologi di Indonesia”. Hlm. 197-203 dalam PIA IV Buku III: Konsep danMet odologi. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Notosusanto N. dan Poesponegoro, D. M. 1993. Sejarah Nasional Indonesia I. Jakarta: Balai Pustaka.

Oktaviana, Adhi Agus. 2009. Penggambaran Motif Perahu Pada Seni Cadas di Indonesia.
Skripsi:Universitas Indonesia. Tidak Terbit.

Plagnes, V., Causse, C., Fontugne, M., Valladas, H., Chazine, J. M., & Fage, L. H. (2003). Cross dating (Th/U-14 C) of calcite covering prehistoric paintings in Borneo. Quaternary Research, 60(2), 172-179.

Pujileksono, Sugeng. 2009. Pengantar Antropologi. Surabaya: Umm Press

Permana, R. Eka Cecep. 2005. Bentuk Gambar Telapak Tangan Pada Gua-gua Prasejarah Di Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan. Jurnal Wacana, Vol.7 No.2:161- 174.

Rahmat, Bintang. Pola dan Keletakan Motif Manusia di Gua Metanduno Pulau Muna Sulawesi Tenggara. Skripsi: Universitas Indonesia. Tidak Terbit.

La Ade Ode Nipa, Rasia. Identifikasi Gambar Cadas Pada Situs Gua Pondoa Di Desa Pondoa Kecamatan Wiwirano Kabupaten Konawe Utara. Skripsi: Universitas Halu Oleo. Tidak Terbit.

Downloads

Published

2021-08-13

How to Cite

Rasyidu, M., Syahrun, S. and suseno, sandy (2021) “Identifikasi Gambar Cadas di Situs Gua Liang Kobori Kabupaten Muna”, SANGIA JOURNAL OF ARCHAEOLOGY RESEARCH. Kendari, Indonesia, 4(2), pp. 1–7. doi: 10.33772/sangia.v4i2.1082.

Issue

Section

Volume 4, Nomor 2, Desember 2020

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>