SIMBOL-SIMBOL KEBUDAYAAN DALAM NOVEL BASIRAH KARYA YETTI A.KA PERSPEKTIF SEMIOTIK CHARLES SHANDERS PEIRCE
DOI:
https://doi.org/10.33772/cakrawalalistra.v4i1.1403Keywords:
Simbol, Novel, Semiotik Charles Sanders PeirceAbstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis simbol-simbol kebudayaan dalam novel Basirah karya Yetti A.Ka perspektif semiotik Charles Shanders Peirce. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan tinjauan semiotik, khususnya semiotik Charles Shanders Peirce. Hasil penelitian ini menunjukkan ada tiga bentuk simbol kebudayaan yang terdapat dalam novel Basirah karya Yetti A.Ka. Pertama, berkaitan dengan hal mistik yang dikelompokkan dalam tiga bagian yaitu, tarot, paranormal, dan roh. Kedua, berkaitan dengan tradisi yang juga dikelompokkan dalam tiga bagian, yakni dupa, meditasi, dan gadung hutan. Ketiga, berkaitan dengan perempuan, dikelompokkan dalam empat bagian, yaitu perempuan sebagai orang tua tunggal, anak perempuan yang mengalami gejala parentifikasi, perempuan yang termarjinalkan, dan perempuan dalam konteks masyarakat Minangkabau. Jadi dapat disimpulkan bahwa novel Basirah karya Yetti A.Ka merupakan hasil karya yang menggambarkan simbol budaya yang mencerminkan kebudayaan suatu masyarakat dalam rangka menyampaikan pesan yang sarat akan makna.
Kata Kunci: Simbol, Novel, Semiotik Charles Sanders Peirce
References
Ambarini, dkk. (2012). Semiotika, Teori, dan Aplikasi Pada Karya Sastra. Semarang: IKIP PGRI Semarang Press.
Amin, Dorari. (2012). Islam dan Kebudayaan Jawa. Yogyakarta: Gema Media.
Berger, Arthur Asa. (2010). Pengantar Semiotika: Tanda-tanda dalam Kebudayaan Kontemporer. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Dwiyani. (2009). Jika Aku Harus Mengasuh Anakku Sendiri. Jakarta: PT. Alexmedia Copitindo.
Endraswara, Suwardi. Metodologi Penelitian Sastra (Epistemologi, Model Teori, dan Aplikasi). Yogyakarta: Caps (Center for Academic Publishing Service).
Hoed, Benny H. (2011). Semiotik & Dinamika Sosial Budaya: Pengantar Tommy Christomy. Jakarta: Komunitas Bambu.
http://lifestyle.kompas.com/read/2020/02/03/091821720/tanda-anak-yang-dewasa-sebelum-waktunya. [05 November 2020].
https://amilovidov.ru/id/numerologiya/solnce-3-kubkov-sochetanie-taro-solnce-xix-starshii-arkan-taro-znachenie.html. [10 Desember 2020].
M.A. Subandi. (Ed). (2002). Psikoterapi: Pendekatan Konvensional dan Kontemporer (Psychotherapy: A Conventional and Contemporary Approaches). Yogyakarta: Fakultaas Psikologi UGM dan Pustaka Belajar.
Mardoni. (2019). Pusat Data Matrilineal Sebagai Sumber Sejarah dan Budaya Minangkabau. [Online]. Tersedia: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbsumbar/pusat-data-matrilinel-sebagai-sumber-sejarah-dan-budaya-minangkabau/ [30 November 2020].
Mauldi, Kaisar Rendra. (2015). “Representasi Sifat Manusia di Dalam Kartu Tarotâ€. [Skripsi]. Bandung: Universitas Islam Bandung.
Nurgiantoro, Burhan. (2015). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sobur, Aleks. (2016). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Qadriani, Nurlailatul. (2016). “Gaya Hidup dalam Teenlit Indonesia: Kajian Semiotika Terhadap Novel My Friends My Dream Karya Ken Terate dan Glam Girls Karya Nina Ardiantiâ€. Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya. 9 (1).
Qadriani, Nurlailatul dan Ida Rochani Adi. (2012). “Remaja dalam Novel Populer: Kajian Semiotika Terhadap Novel Teenlit Indonesiaâ€. UNSPECIFIED Thesis, UNSPECIFIED.
Zoest, Aart Van. (1992). Serba-serbi Semiotika dalam Panuti Sudjiman dan Aart Van Zoest (Eds). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.