Tradisi Meeparika Menanam Padi pada Masyarakat Desa Mata Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara
DOI:
https://doi.org/10.33772/lisani.v6i2.2479Keywords:
Meparika, rice planting tradition, cultural identity, community solidarity, cultural preservationAbstract
This study investigates the Meparika rice planting tradition in Mata Village, aiming to explore its process and inherent meanings. A descriptive qualitative method was employed to delve into the execution and symbolism of this tradition. The findings reveal that Meparika transcends mere farming techniques, reinforcing community solidarity and cultural identity in Mata Village. These insights contribute to understanding traditional practices and cultural preservation.
References
Ahimsa, P. 2008. Paradigma dan Revolusi Ilmu dalam Ilmu Antropologi Budaya. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada.
Asyura. 2019. Tradisi Ureh dan Meungui dalam Bercocok Tanam pada Masyarakat Desa Keude Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya. Universitas Islam Negeri Ar-raniry.
Endraswara, S. 2003. Metode Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisus. Meda University Press.
Geetz. 2003. Tafsir Kebudayaan. Yogyakarta: Penerbit KANISIUS.
Gunawan, I. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Suryani.
Haryanto, S. (2016). Spektrum Teori Sosial Dari Klasik Hingga Postmodern. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Herlianti. (2015). Makna dan Fungsi Mantra dalam Ritual Adat Heekasi Sapo Foou pada Masyarakat Kollo Soha Kecamatan Tomia Kabupaten Wakatobi. Kendari: FIB UHO.
Hoed, B.H. (2008). Komunikasi Lisan Sebagai Dasar Tradisi Lisan. Dalam Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Pudentia MPSS Editor. Jakarta: ATL.
Murgianto, S. (2015). Mengenai Kajian Pertunjukan. Dalam. P. M.P. S. Suniarti (Ed). Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Asosiasi Tradisi Lisan.
Rohim, M. N. (2018). Persepsi Petani Jawa Tentang Pelaksanaan Tradisi Wiwitan di Desa Podosari Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu. Bandar Lampung.
Nurhalima. (2018). Tradisi Appalili di Kassikebo Kecamatan Maros Baru Kabupaten Maros. Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar.
Sari, D. P. (2018). Ritual Motasu pada Suku Tolaki Desa Ambololi Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo.
Satori, D., & Komariah, A. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Setyadi, B. (2005). Desain dan Metode Penelitian Kuantitatif. Modul IV dikajikan dalam Penataran Tenaga Fungsional Akademik Politeknik Kotabaru Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang Kotabaru Kalimantan Selatan, 15-22 Februari 2005.
Sibarani, R. (2012). Kearifan Lokal. Jakarta Selatan: Asosiasi Tradisi Lisan (ATL).
Soekanto, S. (1986). Pengantar Kebudayaan. UI Press Jakarta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Syaodih, N. (2006). Metode Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Penerbit Bina Aksara.
Tol, R., & Pudentia. (1995). Tradisi Lisan Nusantara: Oral traditions from the Indonesia Archipelago A Three Directional Approach.
Wahyu, Y. (2018). Upacara Menanam Padi di Desa Lambeyan Wetan Kecamatan Lembeyan Kabupaten Magetan. Universitas Sebelas Maret.
Wahyuningsih, D. (2018). Representasi Ritual Upacara Kematian Adat Suku Toraja dalam Program Dokumenter Indonesia Bagus Net TV Episode Toraja. Ilkom Fisip Unmul.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 LISANI: Jurnal Kelisanan, Sastra, dan Budaya
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.