TOPONOMI DESA DANAGOA DAN DESA KOTANO WUNA DI KECAMATAN TONGKUNO KABUPATEN MUNA (TINJAUAN HISTORIS)
Keywords:
Makna, Toponimi, TongkunoAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengidentifikasi latar belakang toponimi desa Danagoa dan desa Kotano Wuna di Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna. Serta menjelaskan makna yang terkandung dalam penamaan kedua desa tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Latar belakang toponimi desa Danagoa diambil dari nama tumbuhan yang tumbuh pada wilayah setempat. Desa Kotano Wuna dulunya merupakan kerajaan yang sangat luas bahkan bisa dibilang sebuah kota yang besar karena di dalamnya telah memiliki struktur. Sedangkan desa Kotano Wuna berasal dari dua suku kata yaitu Kotano dan Wuna. Kotano berarti pusatnya kota kerajaan Muna sedangkan kata Wuna berasal dari bahasa Muna yang berarti bunga. (2) Makna yang terkandung dalam toponomi desa Danagoa dapat dideskripsikan sebagai Etno Botani karena pada masa itu banyak tumbuhan Danagoa yang tumbuh pada kawasan setempat sehingga tumbuhan ini menjadi simbol dari penamaan desa tersebut. Sedangkan desa Kotano Wuna dapat dideskripsikan sebagai Latar Rupa Bumi karena makna penamaanya di ambil dari kota tinggalan kerajaan Muna dan bunga yang melekat pada batu gunung yang terdapat pada wilayah setempat sehingga menjadi makna simbolik dari penamaannya.
References
Abdullah, Taufik. 1985. Dari Sejarah Lokal ke Kesadaran Nasional: Beberapa Problematik Metodologis Dalam Sartono Kartodirdjo, Dari Babat dan Hikayat Dalam Sejarah Kritis. Yogyakarta: UGM Press.
,1996. Sejarah Lokal di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Agung TM. 2010. Peran Toponimi Dalam Pelestarian Budaya Bangsa dan Pembangunan. Jakarta: Balai Pustaka.
Bintarto. 1977. Geografi Sosial. Yogyakarta: U.P. Spiring.
Couvreur, J. 2001. Sejarah dan Kebudayaan Kerajaan Muna. Kupang: Artha Wacana Press.
Danandjaja, James. 1997. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain lain. Cetakan V. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti.
Djajasudarma, T. Fatimah. 1993. Semantik 1, Pengantar ke Arah Ilmu Makna. Bandung: PT Eresco
Endraswara. 2006. Metode, Teori, Teknik, Penelitian Kebudayaan: Ideologi, Epistemologi dan Aplikasi. Yogyakarta. Pustaka Widyatama.
Hafid, Rosdiana. 2012. Topnimi Daerah Pinrang. Makassar: De La Macca.
Juwono, Harto. 2018. Toponim Kota Magelang. Jakarta: Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Niampe, La dan Syahrun. 2018. Wuna Anaghaini. Jakarta: Oceania Press.
Rabani, La Ode. 2010. Kota-Kota pantai di Sulawesi Tenggara. Yogyakarta: Ombak.
Mulder, Neils. 1985. Pribadi dan Masyarakat Jawa. Jakarta: Sinar
Mulyana dan Agus 2007. Sejarah Lokal: Penulisan dan Pembelajaran di Sekolah. Bandung: Salamina Press
Rafiek. 2012. Teori Sastra Kajian Teori dan Praktik. Bandung PT. Rafika Aditama.
Rahardjo. 2010. Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Rais, Jacub. 2008. Toponimi Indonesia: Sejarah Budaya Bangsa Yang Panjang Dari Permukiman Manusia & Tertib Administrasi. Jakarta: Pradnya Paramita.
Sibarani, Robert. 2004. Antropolinguistik: Antropologi Linguistik atau Linguitik Antropologi. Medan: Penerbit Poda
Soekmono. 1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia. Yogyakarta: Yayasan Kanisius.
Santosa, Revianto Budi. 2011. Toponim Kota Gede (Asal mula Nama Tempat). Yogyakarta: Rekompak, Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya, Java Reconstruction Fund, Forum Joglo.
Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistik. Yogjakarta: Duta Wacana University Press.
Sudaryat dan Yayat. 2009. Toponimi Jawa Barat (Berdasarkan Cerita Rakyat).
Bandung: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Propinsi Jawa Barat.
Sucipto, A dan Prihartono. 2005. Pembesaran Nila Merah Bangkok. Penebar Swadaya. Jakarta.
Wasino, 2019. Pokok-Pokok Untuk Penulis Sejarah Lokal. Semarang: Bidang Koordinator Kebudayaan.
Widja, I Gde. (1989). Sejarah Lokal Suatu Perspektif dalam Pengajaran Sejarah. Jakarta: Depdikbud.
Veronika Santy Sihombing, 2018. Toponimi Desa-Desa di Kabupaten Dairi. Medan: Skripsi FIB USU.
Fitria, dan Nuraeni Sekarsi, 2020. Toponimi Sebagai Pelestarian Sejarah Lokal di Kelurahan Bener Kecamatan Tegarejo Kota Yogyakarta. Jurnal graha pengabdian 2(4),1-11
Ristanto. Toponimi Asal dan Makna Nama Desa di Kecamatan Tanjung Barat. 16(2),74-83
Yudi Prasetyo, Ahmad Fatikhul Amin A. 2017. Pendekatan Toponimi Dalam Penelusuran Sejarah Lokal Nama Kecamatan Sidoarjo. Jurnal edukasi 3 (2), 65-74.
Yani Septiani, Itaristanti. 2020. Toponimi Desa-Desa di Kecamatan Ciawigebang, Kabupaten Kuningan. Jurnal pendidikan bahasa dan sastra Indonesia 7(1),58-71
Muhammad Edy Thoyib. Toponimi Desa-Desa di Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Jurnal of liungistics. 5(1), 1-24
Sri Puji Astuti. 2020. Toponimi Nama-Nama Desa di Kabupaten Ponorogo.jurnal ilmu bahasa dan sastra 15(3), 330-340
Khoirul Umam. 2019. Asal-Usul Nama Desa Di Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara. Jurnal ilmu bahasa, sastra, dan filologi. 21(2), 183-199.
Arum Jayanti. 2020. Toponimi Kampung Njeron Beteng dan Njaban Beteng Keraton Yogyakarta. Jurnal deskripsi bahasa 3(1), 37-46
Ristanto. 2019. Toponimi Asal dan Makna Nama Desa di Kabupaten Tanjung jabung Barat. Jurnal ilmiah kebahasaan dan kesastraan. 16(2), 147-161