SEJARAH SMP NEGERI 1 WAKORUMBA SELATAN DI KECAMATAN WAKORUMBA SELATAN KABUPATEN MUNA, 1979 – 2022
Keywords:
Sejarah; SMP Negeri 1 Wakorumba Selatan; Desa PureAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Latar belakang berdirinya SMP Negeri 1 Wakorumba Selatan di Kecamatan Wakorumba Selatan Kabupaten Muna?, (2) Perkembangan SMP Negeri 1 Wakorumba Selatan di Kecamatan Wakorumba Selatan Kabupaten Muna, 1979-2022?, (3) Dampak pendirian SMP Negeri 1 Wakorumba Selatan terhadap masyarakat setempat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang mengacu pada pendapat Kuntowijoyo yang terdiri atas lima tahap sebagai berikut: (1) Pemilihan Topik, (2) Heuristik (Pengumpulan Sumber) yang terdiri dari penelitian kepustakaan, pengamatan, wawancara, dan studi dokumen, (3)Verifikasi (Kritik Sumber) yang terdiri dari kritik ekstern dan kritik intern, (4) Interpretasi yang terdiri dari analisis dan sintesis, (5) Historiografi (Penulisan Sejarah). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Berdirinya SMP Negeri 1 Wakorumba Selatan dilatarbelakangi oleh keinginan masyarakat dan pemerintah daerah setempat untuk mendirikan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hal tersebut karena melihat banyak lulusan dari berbagai Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Wakorumba Selatan yang tidak melanjutkan sekolah ke tingkat SMP karena faktor jarak tempuh yang sangat jauh, (2) Perkembangan SMP Negeri 1 Wakorumba Selatan di Kecamatan Wakorumba Selatan mengalami perkembangan sejak berdirinya tahun 1979 sampai tahun 2022. Hal ini dapat dilihat dari berbagai aspek seperti bangunan, jumlah siswa, dan jumlah guru serta prasarana pendukung lainnya. Perkembangan SMP Negeri 1 Wakorumba Selatan tahun 1979-2022 dibagi atas 4 periode sesuai dengan periode penting perkembangan SMP Negeri 1 Wakorumba Selatan. Periode tersebut antara lain, (a) Periode 1979-1989, (b) Periode 1999-2000, (c) Periode 2000-2009, dan (d) Periode 2010-2022. (3) Dampak pendirian SMP Negeri 1 Wakorumba Selatan antara lain, (a) Mengurangi tingkat putus sekolah di Kecamatan Wakorumba Selatan. (b) Meningkatkan perekonomian masyarakat.
References
Abdullah, I. dan Safarinah. 2014. Sosiologi Pendidikan Individu, Masyarakat, dan Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Depdiknas, 2003. Undang-Undang No 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.
Dimiyanti dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Gazalba, Sidi. 1981. Pengantar Sejarah Sebagai Ilmu. Jakarta: Bharata Karya Aksara
Hadara, Ali. 2019. Prosedur dan Pendekatan Dalam Penelitian dan Penulisan Sejarah. Kendari: Sekar Langit.
Kuntowijoyo. 1995. Pengantar ilmu sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.
___________. 2013. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Nasution, S. 1994. Sejarah Pendidikan Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Notosusanto, Nugroho. 1978. Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer. Jakarta: Yayasan Idayu.
Undang-Undang No.20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.
C. Skripsi
Karni. 2017. Sejarah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Sangia Wambulu Kabupaten Buton Tengah (1975-2016). Skripsi. Kendari: FKIP UHO
Sari, Karmila. 2017. Sejarah SMP Negeri 1 Maligano di Desa Raimuna Kecamatan Maligano Kabupaten Muna (1990-2016). Skripsi. Kendari: FKIP UHO
D. Jurnal
Andriani, dan Rizky, 2013, Sejarah Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur Salatiga (1949-1975), Jawa Tengah : Universitas Kristen Satya Wacana Instutional.
Nurkholis. 2013. Pendidikan Dalam Upaya Memajukan Teknologi. Jurnal Kependidikan. 1(1). p 22-24.
Ony, S., dan Athika, 2012, Sejarah Sekolah Menengah Pertama Stella Matutina Salatiga Tahun (1970-2008), Jawa Tengah : Universitas Kristen Satya Wacana Instutional
Purwanto. 2005. Tujuan Pendidikan dan Hasil Belajar. Jurnal Teknologi Depdiknas. P 146-164.
Putri, Elsa Amala. 2024. Pendidikan Formal di Pulau Kaledupa (1945-1998). Sorume: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, Volume 2 Nomor 1, https://journal.fib.uho.ac.id/index.php/sorume/article/view/2580
Rulianto, dan Febri, H. 2018. Pendidikan Sejarah Sebagai Penguat Pendidikan Karakter. Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial. 4(2). P 127-134.