MAKNA TRADISI POMBALEANA BANGKA OLEH MASYARAKAT BUTON DI DESA LABUAN BEROPA KECAMATAN LAONTI KABUPATEN KONAWE SELATAN

Abstract

Tradisi Pombaleana Bangka yaitu tradisi penurunan kapal yang baru selesai di buat oleh tukang dan siap untuk digunakan, tradisi Pombaleana Bangka ini merupakan ungkapan rasa syukur dari masyarakat buton yang berada di Desa Labuan Beropa karena sudah diberi rezeki oleh yang Maha Kuasa sekaligus sebagai permohonan agar diberi keselamatan saat menggunakan kapal. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Labuan Beropa Kecamatan Laonti Kabupaten Konawe Selatan dengan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan proses dan makna yang terdapat dalam tradisi Pombaleana Bangka. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Pengumpulan data melalui studi, dokumen,wawancara mendalam serta observasi langsung. Penentuan informan menggunakan purposive sampling. Informan dalam penelitian ini yaitu tukang kapal, tokoh agama orang tua kampung dan beberapa masyarakat yang mengetahui tradisi bombaleanan bangka. Teknik analisis data dalam penelitian ini terdiri dari empat tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) proses pelaksanaan tradisi Pombaleana Bangka terdiri dari beberapa tahapan yaitu, pertama patantuanan oeo malape atau penentuan hari baik, kedua bhatata pebahona Bangka atau niat memandikan perahu, ketiga bubusina masina memandikan mesin, keempat toloena loka, baana manu te aena manu atau menggantungkan pisang, kepala dan kaki ayam, kelima pasapona bangka atau menurunkan kapal, keenam haroa atau berdoa dan ke tujuh pekande-kande atau makan-makan bersama.(2) dalam tradisi Pombaleana Bangka mengandung makna dari material dan makna nilai-nilai dari setiap prosesnya.