BENTENG LIPU KULISUSU SEBAGAI OBJEK WISATA SEJARAH DI KABUPATEN BUTON UTARA : 2007-2022
Keywords:
Objek Wisata, Sejarah, Benteng Lipu KulisusuAbstract
Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan keberadaan Benteng Lipu Kulisusu sebagai objek wisata sejarah di Kabupaten Buton Utara: 2007–2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Benteng Lipu Kulisusu menjadi objek wisata karena mengandung nilai sejarah dan memiliki peninggalan arkeologi yang menggambarkan kehidupan masyarakat Kulisusu. Benteng Lipu Kulisusu kini berubah fungsi menjadi tempat pemukiman dan tempat wisata. Adapun daya tarik Benteng Lipu Kulisusu sebagai objek wisata di Kabupaten Buton Utara yaitu terdapat bangunan-bangunan peninggalan sejarah Kerajaan Kulisusu, seperti masjid, makam kuno, baruga, Raha Bulelenga, meriam, dan kulisusu (kulit kerang), selain daya tarik peninggalan arkeologi, juga ada pertunjukan seni budaya berupa tarian daerah Buton Utara antara lain tari Kompania, tari Lense, tari Ngibi dan tari Alionda. Tari-tari tersebut ditampilkan dalam Kawasan Benteng Lipu Kulisusu pada hari-hari besar seperti hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. (2) Upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengembangkan Benteng Lipu Kulisusu sebagai objek wisata sejarah di Kabupaten Buton Utara yaitu: Perbaikan infrakstuktur seperti (a) Pengaspalan jalan menuju Benteng Lipu Kulisusu, (b) Penataan kawasan wisata (c) Merenovasi bangunan yang mulai rusak, dan (d) melakukan penyuluhan mengenai pentingnya menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah sebagai karakteristik masyarakat Kulisusu, serta (e) menjadikan Benteng Lipu Kulisusu sebagai Cagar Budaya daerah Kabupaten Buton Utara.
References
Hadara, Ali. 2019. Historiografi. Kendari: Sekarlangit
Hasan, Alwi. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka
Kamisa. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Kartika.
Kartodirdjo, Sartono. 1992. Pendekatan Ilmu-ilmu sosial dalam Perspektif Sejarah. Jakarta. Gramedia
Kodhyat, H. 1996. Sejarah Pariwisata dan Perkembangannya di Indonesia. Jakarta: PT. Grasindo.
Kuntowijoyo. 2003. Pengantar Ilmu Sejarah. Yokyakarta: Tiara Wacana.
2013. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Marlini. 2021. Eksistensi Benteng Liamopute di Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna: 1575-1968. Journal Idea of History, Volume 4 Nomor 2, https://journal.fib.uho.ac.id/index.php/history/article/view/1453
Marpaung, Happy.2002. Pengetahuan Kepariwisaataan. Bandung: Alfabeta.
Mulyono. 2005. Identifikasi faktor-faktor pembentuk daya Tarik wisata pantai Teluk Penyu Kabupaten Cilacap Berdasarkan Persepsi dan Preferensi Pengunjung. Jurnal Tata Loka. Vol 7(1).
Notosusanto, Nugroho. 1978. Penelitian Sejarah Kontemporer Suatu Pengalaman. Jakarta: Yayasan Idayu Press.
Nuryanti. 1994. Matching dan Adjustment yang Terus Menerus Antara Sisi Supply dan Demand Kepariwisataan yang Tersedia untuk Mencapai Misi yang Telah Ditentukan.
Wahab, Saleh. 1996. Manajemen Kepariwisataan. Pradaya Paramita, Jakarta
Yoeti, Oka. A, 2001. Pengantar Ilmu Pariwisata. Edisi Revisi. Bandung: Angkasa
Arif, Muhammad. 2019. Menelusuri Potensi Objek Wisata Sejarah Kota Makassar. Jurusan Kebudayaan Islam Fakultas Adab Humaniora UIN Aladin Makassar.
Hasan, Abu. 1989. Fungsi Benteng Lipu Sebagai Pusat Sejarah dan Budaya Masyarakat Kulisusu. Skripsi. Kendari: FKIP Unhalu.
Nurfatima Ulfa.S. 2020. Pengembangan Objek Wisata Benteng Somba Opu Oleh Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Makassar.
Sepriyadi, J. 2019. Wisata Sejarah Budaya Parung Priyangi (Pemanfaatan Potensi Sejarah Budaya Lokal dalam Pengembangan Objek Wisata di Kabupaten Banyasin Sumatera Selatan). Skirpsi. Sekolah Maitreyawira Palembang.