SEJARAH TARI KADANDIO DI DESA TIMU KECAMATAN TOMIA TIMUR KABUPATEN WAKATOBI: 1960-2018
Keywords:
Sejarah, Kadandio, BudayaAbstract
Penelitian ini membahas “Sejarah Tari Kadandio di Desa Timu Kecamatan Tomia Timur Kabupaten Wakatobi 1960-2018â€. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) menjelaskan munculnya tari Kadandio di Desa Timu pada tahun 1960-2018, (2) menjelaskan proses pelaksanaan tari Kadandio pada masyarakat Desa Timu (3) mengungkapkan fungsi yang terkandung dalam Tari Kadandio. Penelitian ini mengunakan metode sejarah dengan tahapan-tahapan kerja sebagai berikut (1) Pemilihan topik, (2) Pengumpulan sumber, (3) Kritik sumber, (4) Interpretasi sumber, (5) Historiografi. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Latar Belakang Tari Kadandio ini diperkirkan muncul pada abad ke-18. Tari Kadandio awalnya dilakukan oleh gadis-gadis yang akan melangsungkan sebuah pernikahan. Dahulu dilakukan oleh penduduk daerah Pulau Tomia khususnya di Desa Timu Tari Kadandio yaitu berasal dari Pulau Buton dan dikembangkan Oleh La Ode Muslihi. Selanjutnya tari ini mulai dikenal di Pulau Tomia khususnya di Desa Timu. Tari Kadandio ini pertama di lakukan untuk mempersatukan empat wilayah setempat khususnya Desa Timu, Dete, Kulati, Lagole, dan Runduma. Awalnya Masyarakat Timu menampilkan tarian agar masyarakat desa lain datang menyaksikan pertunjukan yang diselenggarakan oleh Masyarakat setemapt. Pertama kali Tari Kadandio diperkenalkan oleh La Ode Mbau dan kemudian dilanjutkan H. La Ode Abdul Hadi (imam Distrik Tombino). Setelah La Ode Mbau meninggal diwariskan kepada anaknya La Ode Muslihi (2) Proses pelaksanaan Tari Kadandio merupakan kebiasaan Masyarakat Desa Timu Kecamatan Tomia Timur Kabupaten Wakatobi pada saat akan menyambut tamu yang berkunjung di Pulau Tomia atau ada acara festival dan wanita yang akan melansungkan pernikahan. Tari ini merupakan warisan leluhur dari nenek moyang untuk diteruskan kepada generasi selanjutnya dan harus dilaksanakan serta dijaga kelestariannya. Tari Kadandio merupakan tarian yang dibawakan oleh para penari wanita dengan jumlah penari terdiri dari 8 orang atau lebih. Namun untuk jumlah penari biasanya terdiri dari 12 orang. (3) fungsi tari adalah sebagai media pengenalan budaya dan wisata sejarah yang ada di Desa Timu.
References
Abdulgani, Roeslan. 1967 Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta: Prapantja.
Ali Hadara, 2014 Prosedur Penelitian dan Penulisan Sejarah, Panduan Untuk Mahasiswa Pendidikan Sejarah. Kendari: Universitas Halu Oleo.
, dkk. 2013. Mingku 1 Hato Pulo Karakteristik Budaya di Empat Pulau Depok: Grafindo Media
Ali, Jacub. 1998.Perubahan Nilai Upacara tradisional Pada Upacara Masyarakat Pendukungnya di Daerah Nusa Tenggara Barat. Mataram: Bagian Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya Nusa Tenggara Barat.
Anna Putri.S 2008 Sejarah Tari Lariangi di Kabupaten Konawe. Skripsi: Kendari FKIP Unhalu.
Arif, Muhamad. 2011. Pengantar Kajian Sejarah. Jakarta: Yrama Widya.
Burhanuddin, dkk. 1989. Tata Kelakuan di Lingkungan Pergaulan Keluarga dan Masyarakat Daerah Sulawesi Tenggara. Jakarta: Depdikbud.
Elly, M. Setiadi, dkk. 2007. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Perdana.
Harni. 2015. Sejarah Tari Lense di Kabupaten Buton Utara SkripsiKendari: FKIP UHO
Hawkins, A. M. 1990. Mencipta Lewat Tari, di Alih Bahasakan oleh Y. Sumandio Hadi, Yogyakarta: ISI
Hidayat. 2005. Menerobos Pembelajaran Tari Pendidikan. Malang: Banjar Seni Gontar Gemar
Hugiono. 1987. Pengantar Ilmu Sejarah, Jakarta: Bina Aksara
Kaelan , 2000. Pendidikan Pancasila, Yogyakarta: Paradigma.
Koentjaraningrat. 1996. Pengantar Ilmu Antropologi. Yogyakarta: Majelis Luhur Taman Siswa.
Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang Budaya.
.2013. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Leirissa, R, Z. 1986. Historiografy: Suatu Tinjauan Kritis. Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.
Luziati.2012. Sejarah Tari Alionda di Kulisusu Buton Utara. Skripsi. Kendari FKIP Unhalu.
Nurlia.2017. Sejarah Tari Sajo Moane di Pulau Tomia Kabupaten Wakatobi. Skripsi. Kendari: FKIP Unhalu.
Nurhasrasriyana Idham. 2013 Sejarah Tari Fomani Pada Masyarakat Siompi Kabupaten Buton Skripsi Kendari: FKIP UHO.
Rahman La Ode.2011. Sejarah Tari Kompania pada Masyarakat Kulisusu Kabupaten Buton Utara. Kendari: Unhalu..
Rustam E. Tamburaka. 1993. Fragmen Teori, Filsafat Sejarah Logika dan Metodologi Penelitian. Kendari: Unhalu.
Soedarsono. 1998. Seni Tari. Jakarta: Proyek Pembangunan. Kebudayaan Depdikbud.
Soekanto, Soerjono. 1983. Hukum Adat Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Pusaka.
. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: rajawali.
. 2013. Sosiologi Suatu Pengantar (edisirevisi). Jakarta: Rajawali.
. 2003. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo persada.
Suhaenah Suparno, 1995. Pengajaran Sejarah Sebagai Sarana Memperkuat Jati Diri dan Integrasi Bangsa. Pandang Ilmu Pendidikan, Makalah Disampaikan Pada Kongres dan Simposium di Jakarta.
Suleman. 1993. Ilmu Budaya Dasar Suatu Pengantar. Bandung: Eresco.
Sultan Kasim, 1995. Pengalaman Sebagai Guru Sejarah. Proyek Inventarisasi dan Dokumen Sejarah Nasional. Depdikbud. Jakarta
Wiliam, H, Frederich dan Soeri Soeroto 1984. Pemahaman Sejarah Indonesia. Jakarta: LP3ES
Zakia, Darajat. 1997. Membina Nilai-Nilai Moral di Indonesia Jakarta: BalaiBintang.