BENTUK DAN MAKNA TUTURAN SANTUN DALAM BAHASA TOLAKI

Authors

  • Muh. Agus Dirjan Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo
  • La Ino Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

DOI:

https://doi.org/10.33772/cakrawalalistra.v2i2.1371

Keywords:

Bahasa, Kesopanan dan Kesantunan, Pragmatik

Abstract

Penelitian ini didasari latar belakang, bahwa dalam penuturan bahasa Tolaki. Melihat sekarang regenerasi muda mulai dari anak kecil hingga orang dewasa, suda tidak lagi menghargai dalam bertutur kata sopan santun. Mulai dari anak kecil hingga orang dewasa, bahkan orang tua itu sendiri, terkadang dalam bertutur kata sopan santun menjadi kasar. Hal ini disebabkan karena terbatasnya pengetahunan penutur tentang jenis-jenis tuturan sopan santun bahasa Tolaki. Masalah penelitian ini adalah bagaimana tujuan yang diharapkan yaitu untuk mendeskripsikan Bentuk dan Makna Tuturan Santun dalam Bahasa Tolaki. Adapun metode penelitiann yang diuraikan di atas, penelitian ini menghasilkan bentuk dan makna tuturan santun dalam bahasa Tolaki yakni: Tabee, keno oki mobea, inaku mongoni tulungii ale’i kona tanggalinggu.  “Permisi, kalau tidak berat, saya minta tolong ambil saya cangkulku†“Permisi, kalau tidak keberatan, saya minta tolong ambilkan saya cangkul†sangat sopan. Yang menandakan sopannya pada kalimatditandai dengan kata “tabee†yang inti kalimatnya tabee, keno oki mobea, inaku mongoni tulungii ale’i kona tanggalinggu. Tuturan ini berdasarkan aturan atau inti pokok “buatlah kerugian orang lain sekecil mungkin, dan buatlah keuntungan orang lain sebesar mungkin. Kesimpulan sebagai berikut: memfokuskan Bentuk dan Makna Tuturan Santun dalam Bahasa Tolaki pada dua tahap (1) bentuk dan makna tuturan santun dalam bahasa     Tolaki. Seperti keluarga yang meliputi tuturan santun orang tua kepada anak dan tuturan santun anak kepeda orang tua. (2) bentuk dan makna tuturan santun dalam bahasa Tolaki sehari-hari.

 Kata kunci: Bahasa, Kesopanan dan Kesantunan, Pragmatik

References

Abdullah Achmad, dan Alek. (2012). Linguistik Umum. Jakarta: Erlangga .

Asri.( 2012). Materi kuliah pragmatik. Word prees.com.

Astiwi . (2014). Skripsi. Kendari: tidak diterbitkan. Bahasa Muna. Kendari. Tidak diterbitkan Balai Pustaka.

Bungin, Burhan. (2007). Penelitian kualitatif. Jakarta: Prenada Media Group.

Chaer, Abdul. (2009). Psikolinguistik. Jakarta: Rineka Cipta.

Cumming, Louse. (2007). pragmatic sebuah prespektif multi disipliner. dan jenisnya.com GP Prees Group.

Kridalaksana, Harimurti. (2001). Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia.

Leech, Geoffrey. (1993). Prinsip-prinsip pragmatik. Jakarta: UI Prees.

Lyon, Jhon. (1995). Pengantar teori linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Mukhtar. (2013). Metode praktis penelitian deskriptif kualitatif. Jakarta: Referensi

Muliadin, La Ode Asis. (2015). Skripsi UHO. Bentuk Tuturan Bahasa Muna.

Tarigan, Henry Guntur. (1984). Pengajaran pragmatik. Bandung: Angkasa.

Yule, George (2014) Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Additional Files

Published

2021-12-15

Issue

Section

Volume 2, Nomor 2, Desember 2019

How to Cite

BENTUK DAN MAKNA TUTURAN SANTUN DALAM BAHASA TOLAKI. (2021). Cakrawala Listra: Jurnal Kajian Sastra, Bahasa, Dan Budaya Indonesia, 2(2), 1-17. https://doi.org/10.33772/cakrawalalistra.v2i2.1371

Most read articles by the same author(s)

Similar Articles

1-10 of 73

You may also start an advanced similarity search for this article.